Pejabat Desa Digruduk Warga, Usai Bermasalah Dengan Salah Satu Warga Terkait Piutang


KUNINGAN, (VOX) - Seorang warga di salah satu desa di Kabupaten Kuningan, berinisial S, mengadukan salah satu pejabat desa berinisial AS karena dugaan menyalahgunakan kepercayaan dan wewenang. Masalah bermula ketika AS meminjam uang dengan cara menggunakan sertifikat rumah milik ibu S sebagai agunan ke bank.


Karena pihak bank mensyaratkan hubungan garis keturunan atau kepemilikan langsung atas sertifikat, maka dilakukan proses balik nama atas nama AAR. Dalam perjanjian awal, AS menjanjikan akan memberikan sebagian dana hasil pencairan kepada ibu S dan berkomitmen membayar cicilan tepat waktu.


Namun, seiring berjalannya waktu, pembayaran angsuran tersebut mulai bermasalah. Hingga akhirnya, pegawai bank mendatangi rumah ibu S karena cicilan menunggak. Merasa dikhianati dan dirugikan, ibu S melapor ke pihak desa dan meminta pertanggungjawaban AS.



Situasi memanas setelah warga mengetahui kejadian tersebut. Mereka menuntut agar AS segera dicopot dari jabatannya dan mengembalikan sertifikat rumah ibu S beserta nama pemilik yang sah. Audiensi pun digelar, melibatkan masyarakat dan pihak pemerintah desa.


Dalam pertemuan itu, dibuat surat pernyataan bermaterai Rp10.000 yang ditandatangani AS pada 28 Juli 2025, disaksikan oleh dua warga berinisial APB dan B, serta diketahui langsung oleh Kepala Desa, Bapak S. Dalam surat tersebut, AS berjanji untuk menyelesaikan tunggakan cicilan paling lambat 29 Juli 2025, dan melunasi seluruh pinjaman pada 30 September 2025.


Namun hingga hari ini, 31 Juli 2025, tunggakan masih belum dilunasi. Ketika dikonfirmasi oleh pewarta VOX, Kepala Desa S menyatakan bahwa permasalahan ini sedang dibahas secara serius bersama pihak kecamatan, Polsek, Koramil, BPD, dan warga. Langkah ini diambil karena AS dinilai ingkar janji, sementara ibu S mulai khawatir rumahnya akan disita oleh pihak bank.


Meski ditekan oleh warga, AS bersikeras akan menyelesaikan segalanya sesuai perjanjian awal pada 30 September 2025. Pemerintah desa bersama pihak terkait kini tengah berupaya mencari solusi terbaik, termasuk menjalin komunikasi dengan pihak bank. Sampai saat ini voxpopuli masih menanti informasi hasil penyelesaian masalah tersebut.


.Abu Azzam