Barak Militer Diusulkan Jadi Solusi Atasi Fenomena "Boti", Abas Yusuf: “Kita Mentoleransi Perbedaan Bukan Penyimpangan”


 

KUNINGAN, (VOX) – Aktivis sosial Kabupaten Kuningan, Abas Yusuf, angkat bicara terkait maraknya fenomena “boti” di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa perilaku tersebut tidak hanya bertentangan dengan nilai-nilai moral bangsa, tetapi juga dilarang oleh seluruh agama yang diakui di Indonesia, terutama Islam.


“Tidak ada satu pun agama di negeri ini yang membenarkan perilaku menyimpang seperti itu. Islam dengan tegas melarangnya. Allah Ta’ala menciptakan Adam dan Hawa,” tegas Abas, Rabu (13/8/2025).


Abas mengingatkan bahwa fenomena tersebut, jika dibiarkan, akan merusak sendi-sendi moral generasi muda dan mengikis tatanan sosial yang selama ini dipegang teguh oleh masyarakat Kuningan. Ia mendesak aparat penegak hukum, tokoh agama, dan pemerintah daerah untuk tidak tinggal diam.


“Kita tidak boleh menutup mata. Kalau fenomena ini sudah menjamur, berarti ada yang salah dalam pengawasan dan pembinaan masyarakat. Ini tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah,” ujarnya.


Sebagai langkah konkret, Abas bahkan mengusulkan agar mereka yang terlibat dimasukkan ke dalam barak militer untuk menjalani pembinaan fisik dan mental. Menurutnya, disiplin ala militer dapat mengembalikan mereka ke kodrat semestinya.


“Kalau kita diam saja, bukan hanya moral yang hancur, tapi juga masa depan anak-anak kita. Ini bukan sekadar isu pribadi, ini ancaman sosial, KITA MENTOLERANSI PERBEDAAN BUKAN PENYIMPANGAN” tutupnya.


.Abu Azzam