Post ADS 1
Post ADS 1

Ribuan Massa “Kuningan Melawan” Padati DPRD, Tuntut Keadilan untuk Alm. Afan dan Suarakan Aspirasi Masyarakat


 

KUNINGAN, (VOX) – Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat kembali turun ke jalan dalam aksi bertajuk “Kuningan Melawan” di depan Gedung DPRD Kabupaten Kuningan, Minggu 31 Agustus 2025. Aksi yang dimulai pukul 15.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB ini berjalan damai meski diguyur hujan deras sepanjang jalannya aksi.


Solidaritas untuk Alm. Afan


Aksi ini tidak hanya sekadar unjuk rasa melainkan juga bentuk solidaritas atas kematian Alm. Afan yang diduga menjadi korban represi aparat kepolisian dalam aksi sebelumnya. Massa menegaskan bahwa tragedi ini tidak boleh dibiarkan dan menuntut pertanggungjawaban aparat atas hilangnya nyawa seorang anak bangsa.


“Ini bukan hanya soal Afan, tapi soal kita semua. Hari ini rakyat Kuningan berdiri, karena besok bisa saja siapa pun dari kita yang menjadi korban,” tegas salah satu orator yang disambut pekikan yel-yel dari ribuan peserta aksi.


Aspirasi Lokal Kuningan Menggema


Selain membawa isu nasional seperti penolakan kenaikan gaji DPR RI dan pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, massa juga mengangkat berbagai isu lokal Kuningan. Tuntutan mereka antara lain menghentikan proyek Makan Bergizi Gratis MBG yang dinilai bermasalah, mengusut dugaan penyalahgunaan anggaran dalam proyek PJU Kuningan Caang, serta menolak rencana penanaman sawit di wilayah Kuningan.


Para orator bergantian menyampaikan isu-isu ini dari tengah barisan karena mobil komando tak bisa digunakan akibat hujan deras. Meski basah kuyup, massa tetap bertahan menunjukkan tekad kuat bahwa aspirasi rakyat harus disuarakan.


TNI Redam Ketegangan


Ketegangan sempat meningkat ketika seorang peserta aksi ditarik oleh aparat berpakaian preman meski akhirnya berhasil melepaskan diri. Massa yang mulai terpancing akhirnya bisa ditenangkan setelah aparat TNI datang dan melakukan pendekatan persuasif. Kehadiran mereka membuat situasi kembali kondusif hingga aksi ditutup dan massa membubarkan diri dengan tertib pada pukul 17.00 WIB.


Dewan Turun Ricuh Lalu Mundur


Desakan massa membuat anggota DPRD akhirnya keluar untuk menemui demonstran. Namun ketika situasi mulai ricuh mereka segera kembali masuk ke dalam gedung demi mengamankan diri. Kendati demikian perwakilan peserta aksi berhasil menyerahkan surat pernyataan sikap berisi sepuluh tuntutan utama agar ditandatangani dan segera ditindaklanjuti.



Simbol Perlawanan Damai


Berbeda dengan sejumlah kota lain yang aksinya berujung anarkis, aksi di Kuningan ini berlangsung damai meski ribuan massa memadati jalanan dan hujan deras mengguyur. Aksi ini menjadi simbol kuat perlawanan damai rakyat Kuningan bukan hanya untuk mengenang dan menuntut keadilan bagi Alm. Afan tetapi juga untuk memperjuangkan aspirasi lokal yang menyangkut kepentingan masyarakat luas.


(FW)

banner
Post ADS 2