Patuh Tapi Terpinggirkan, PKL Dorong Gerobak ke Jalan Siliwangi: “Kami Bukan Cari Ribut, Kami Cari Keadilan”


KUNINGAN, (VOX) – Hari Raya Idul Adha seharusnya menjadi waktu untuk bersyukur dan berbagi. Namun bagi sejumlah pedagang kaki lima (PKL) dari kawasan Puspa Langlangbuana dan Puspa Siliwangi, hari itu justru jadi momen melepaskan unek-unek yang telah lama dipendam.

Jumat siang (06/06/2025), sekitar 15 pedagang mendorong gerobak mereka ke Jalan Siliwangi sebagai bentuk protes atas pelanggaran aturan zona steril di kawasan Taman Kota Kuningan.

“Kami sudah hampir setahun taat aturan, berdagang di lokasi resmi. Tapi kenapa yang melanggar malah dibiarkan? Kami ini nurut, tapi kok seperti ditelantarkan,” ujar salah satu pedagang dengan mata berkaca-kaca.

Aksi dorong gerobak ini berlangsung damai namun penuh pesan. Para pedagang membawa kekesalan atas apa yang mereka sebut sebagai ketimpangan perlakuan, di mana pedagang liar kembali berjualan di zona taman kota yang seharusnya steril, sementara mereka yang taat aturan tetap terpinggirkan.

Ketua Paguyuban Langlangbuana, Herul, menyatakan dirinya tak lagi mampu menahan kekecewaan para anggota.

“Saya sudah berulang kali minta mereka bersabar. Tapi ya bagaimana? Ekonomi sedang sulit, dan mereka lihat sendiri aturan dilanggar tapi tak ada tindakan. Akhirnya mereka turun,” ungkap Herul.

Dari Puspa Siliwangi, Ketua Paguyuban Anton Julianto atau akrab disapa Lugay, menyampaikan hal serupa.

“Kami juga sepi pengunjung. Tapi kami tetap percaya aturan. Tapi kalau aturan itu tidak ditegakkan merata, kami juga jadi ragu. Masa iya yang melanggar justru diuntungkan?” katanya.

Para pedagang mendesak agar Pemerintah Kabupaten Kuningan tidak tinggal diam. Mereka meminta penegakan aturan secara adil, dan dialog terbuka agar suara pedagang yang taat tidak terus diabaikan.

“Kami ini bukan cari ribut. Kami hanya ingin diperhatikan. Kami percaya pada pemerintah, tapi tolong kami juga dijaga kepercayaannya,” tutur pedagang lainnya.

Aksi damai para pedagang ini menjadi peringatan, jika aturan tak ditegakkan dengan adil, maka mereka yang patuh bisa jadi yang paling dirugikan./Red