KUNINGAN, (VOX) – Di tengah tantangan zaman dan derasnya arus digitalisasi, muncul sosok pemuda inspiratif dari Desa Bayuning Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan. Namanya Arie Hassani. Di usia yang baru menginjak 24 tahun, Arie bukan hanya dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses, tapi juga sebagai motor penggerak gerakan sosial, kemanusiaan, dan pelestarian budaya di tanah kelahirannya.
Tak banyak anak muda yang bisa menyeimbangkan dunia usaha dengan kepedulian terhadap masyarakat. Namun Arie membuktikan bahwa keduanya bisa berjalan seiring waktu. Dengan semangat kolaborasi dan jiwa kepemimpinan yang matang, ia kerap terlibat langsung dalam kegiatan sosial, mulai dari membantu korban bencana alam, mengadakan pelatihan wirausaha untuk pemuda desa, hingga menggagas program pelestarian seni tradisional.
“Anak muda jangan hanya berpikir tentang cuan. Kita juga punya tanggung jawab sosial dan budaya,” ujar Arie dalam sebuah forum kepemudaan di Kuningan.
Keberhasilannya di dunia bisnis pun tak lepas dari komitmennya membangun usaha berbasis nilai dan komunitas. Ia memberdayakan pemuda lokal sebagai bagian dari tim dan terus mendorong tumbuhnya jiwa entrepreneur di kalangan milenial.
Bagi Arie, menjadi sukses bukan hanya soal materi, tetapi bagaimana keberadaan seseorang bisa memberi manfaat nyata bagi orang lain.
Tak heran, sosoknya kini kerap menjadi rujukan banyak anak muda yang mencari figur panutan. Dengan gaya komunikasi yang santai, terbuka, dan penuh energi positif, Arie berhasil menjembatani aspirasi generasi muda dengan semangat perubahan yang nyata.
“Kita tidak perlu menunggu tua untuk mulai berbuat. Justru sekarang, saat masih muda, adalah waktunya kita ambil peran,” tuturnya.
Arie Hassani menjadi bukti bahwa pemuda daerah juga bisa bersinar, tidak hanya dengan mimpi, tapi juga dengan aksi nyata. Sosok seperti Arie adalah harapan baru bagi masa depan Kuningan dan Indonesia yang lebih peduli, progresif, dan berjiwa sosial./Red
.jpg)
.jpg)
