KUNINGAN, (VOX) – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan bersiap melakukan langkah strategis yaitu menyesuaikan tarif air minum untuk pelanggan rumah tangga. Kebijakan ini bukan semata soal angka, tapi bagian dari komitmen menjaga keberlangsungan layanan air bersih yang prima bagi masyarakat.
“Air bersih tidak boleh berhenti mengalir hanya karena tarif yang tak lagi sesuai realitas,” tegas Direktur Utama PAM Tirta Kamuning, Ukas Suharfaputra, dalam konferensi pers Sabtu (17/5/2025).
Tarif yang berlaku saat ini, yakni Rp 3.950 per meter kubik, masih berdasarkan Peraturan Bupati Tahun 2022. Sementara berdasarkan audit BPKP tahun 2023, ongkos produksi air PAM Tirta Kamuning sudah mencapai Rp 4.859 per meter kubik, lebih tinggi dari tarif yang dibebankan kepada pelanggan.
“Selisih ini menunjukkan bahwa selama ini perusahaan menanggung beban cukup besar. Jika tidak segera disesuaikan, dampaknya bisa mengganggu operasional, perawatan jaringan, bahkan investasi pengembangan layanan,” ujar Ukas.
Lebih lanjut, Ukas menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan batas tarif air minum untuk tahun 2025, yakni Rp 5.275 untuk batas bawah dan Rp 8.299 untuk batas atas.
Mengacu pada regulasi Permendagri Nomor 21 Tahun 2020, apabila tarif tidak mencerminkan biaya produksi (full cost recovery), maka pemerintah daerah wajib memberi subsidi melalui APBD. Namun hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi keuangan daerah.
“Kami ingin tetap mandiri dan tidak membebani APBD. Penyesuaian tarif adalah pilihan realistis agar layanan air bersih tetap berjalan tanpa mengorbankan kualitas,” jelasnya.
Ukas menegaskan, penyesuaian tarif akan dilakukan secara bertahap dan transparan, disertai sosialisasi kepada masyarakat.
“Kami paham ini menyangkut kepentingan publik, maka prosesnya pun harus terbuka. Yang paling penting, layanan air bersih tetap bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat dengan kualitas yang terus meningkat,” pungkasnya./Red
.jpg)
.jpg)
