Pak Udin dan Rumah Jamur Banjir Komentar, Netizen Sebut “Masa Iya Kades Nggak Tahu?”
Mei 19, 2025
KUNINGAN, (VOX) — Jagat media sosial kembali diguncang oleh realitas pahit kehidupan warga di pelosok desa. Sebuah video TikTok berjudul “Pak Udin dan Rumah Jamurnya” yang diunggah di akun voxpopuli.co.id viral dan memantik reaksi publik. Video itu memperlihatkan kondisi memprihatinkan seorang warga Desa Sindangbarang, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, yang telah lima tahun tinggal di bekas kumbung (rumah untuk budidaya jamur). Selasa (20/05/2025).
Namun yang paling mengejutkan, lokasi rumah Pak Udin ternyata hanya berjarak beberapa meter dari rumah Kepala Desa Sindangbarang. Fakta inilah yang membuat ribuan netizen geram dan mempertanyakan empati serta peran seorang pemimpin desa. Video berdurasi singkat itu telah ditonton lebih dari 71.000 kali dan mengundang ratusan komentar pedas.
“Masa iya kepala desa nggak tahu? Itu mah bukan nggak tahu, tapi pura-pura nggak peduli,” tulis akun @kikypurnama_.
“Kalau tetangganya kaya, pasti udah dibantu dari dulu. Tapi karena miskin, ya dianggap angin lalu,” komentar @nananurlatifah.
“Rumahnya sebelahan katanya, miris banget. Kades model begini masih dijadikan pemimpin?” ujar akun @arizki.pramana.
Banyak netizen menilai, tinggalnya Pak Udin di bangunan tak layak huni tepat di sekitar rumah kepala desa adalah bukti adanya pembiaran, bahkan potensi ketimpangan dalam pemberian bantuan sosial.
“Jangan-jangan datanya dimanipulasi. Masa orang serumah jamur nggak masuk data warga miskin?” tambah @fitriramadhani92.
Kritik terus bermunculan, tak hanya menyasar kebijakan, tapi juga menyentil nilai-nilai dasar kemanusiaan. Diamnya kepala desa menambah bara kemarahan publik yang menilai pemimpin seharusnya menjadi garda terdepan dalam memastikan kehidupan warga sekitarnya layak.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Kepala Desa Sindangbarang. Sementara itu, suara netizen terus menggema: meminta klarifikasi, menuntut aksi, dan mendesak agar kejadian ini tidak dianggap angin lalu.
Karena jika seorang tetangga yang hidup di tengah kesulitan saja tak terlihat, apa kabar rakyat di pelosok yang jauh dari perhatian?./Red