Bukan Sekadar Bantuan, Tapi Bukti Cinta dari Negara: 230 Keluarga di Cimenga Dapat Sentuhan Pangan FSVA 2025
Juni 04, 2025
KUNINGAN, (VOX) – Balai Desa Cimenga menjadi saksi hangatnya perhatian negara kepada rakyatnya. Bukan pesta, bukan seremoni megah, tetapi hadirnya 230 paket bantuan pangan untuk keluarga-keluarga yang selama ini bertahan dalam sunyi, menanti uluran tangan. Bertempat di Gedung Aula Balai Desa, Rabu pagi (05/06/2025).
Program ini merupakan bagian dari intervensi Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) 2025, hasil kolaborasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat.
Yang membuat momen ini penuh makna adalah kehadiran Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj. Ela Helayati, S.Sos., atau yang lebih dikenal sebagai Bunda Ela. Dengan gaya bicara yang mengalir dan menyentuh hati, ia membuka kegiatan ini dengan pesan yang membekas.
“Dalam hidup, ada hal yang tak bisa ditunda: makan. Ketika dapur tak mengepul, maka harapan pun bisa memudar. Maka, kami hadir bukan hanya membawa karung beras, tapi juga tekad agar tak ada ibu yang diam-diam menahan lapar untuk anaknya.” Ungkap Bunda Ela.
Lebih dari sekadar logistik, ini adalah misi kemanusiaan. Bunda Ela menegaskan pentingnya peran ibu dalam membangun ketahanan pangan nasional. Menurutnya, dapur adalah pusat kehidupan bangsa.
“Ketahanan pangan itu tidak dibangun dari gedung-gedung tinggi, tapi dari dapur-dapur sederhana. Ketika ibu kuat, anak sehat. Ketika ibu paham gizi, bangsa pun tumbuh berdikari.”
Cimenga Jadi Prioritas Utama
Kepala DKPP Provinsi Jawa Barat, Linda Al Amin, ST., MT., menyampaikan bahwa Cimenga menjadi salah satu titik fokus pemerintah karena berdasarkan data FSVA, desa ini tergolong dalam kategori kerawanan pangan level 1, satu-satunya di Kabupaten Kuningan.
“Kita bersyukur bisa hadir dengan cadangan pangan yang ada, namun kita juga harus bergerak lebih cepat agar ke depan tidak ada lagi desa yang masuk kategori rawan pangan.”
Senada dengan itu, Kepala Diskatan Kab. Kuningan, Wahyu, menyebut bahwa dari 83 desa yang terindikasi rawan pangan, Cimenga merupakan yang paling rentan.
“Kami sudah lakukan berbagai langkah, termasuk Gerakan Pangan Murah (GPM) dan bantuan darurat. Cimenga adalah prioritas. Tidak boleh ada warga yang tertinggal.”
Isi Paket: Lengkap, Bergizi, dan Menyentuh
Paket bantuan yang dibagikan tidak sembarangan. Setiap keluarga menerima:
• 15 kg beras (5 kg dari kabupaten, 10 kg dari provinsi)
• 1,5 kg telur
• 1 kg daging ayam
• 3 kotak susu
• 1 liter minyak goreng
“Ini bukan bantuan biasa, Kami membaginya merata ke dua blok, khusus untuk warga yang belum terdata dalam program PKH. Bantuan ini datang seperti cahaya bagi mereka.”” kata Kepala Desa Cimenga, Nana Rukmana.
Hadirnya Banyak Pihak, Wujud Kolaborasi Nyata
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kuningan, Kepala Dinas Kesehatan, Camat Darma, unsur Forkopimcam, perwakilan Bappeda, Dinas Sosial, Ketua DWP Diskatan, Pokja 3 TP PKK, serta para tokoh masyarakat.
Semua pihak bersatu dalam satu tujuan menjadikan Kuningan MELESAT Maju, Empowering, Lestari, Agamis, Tangguh.
Dan di akhir acara, Bunda Ela kembali menegaskan dengan penuh haru.
“Ini bukan hanya soal sembako. Ini tentang pesan yang ingin kami sampaikan: kalian tidak sendiri. Negara hadir. Pemerintah peduli. Dan rakyat harus tetap dijaga.”/AS