.png)
KUNINGAN, (VOX) – Gedung baru Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kuningan resmi menjadi saksi bisu lahirnya era baru sinergi antara ulama dan pemerintah. Dalam momen penuh haru dan makna, Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., hadir langsung dalam acara Orientasi Calon Pengurus MUI periode 2024–2029, Selasa (17/6/2025), di kompleks Kuningan Islamic Center.
“Saya tidak ingin hanya membangun gedung. Saya ingin membangun harapan. Gedung ini adalah bukti cinta pemerintah kepada ulama,” tegas Bupati Dian dengan nada penuh semangat.
Ia mengenang saat menjadi Sekda, mendengar langsung keluhan para tokoh agama yang bertahun-tahun menjalankan tugas tanpa kantor yang layak. Dengan tekad kuat, pembangunan pun dimulai hanya dengan dana awal Rp200 juta, jauh dari kebutuhan lebih dari Rp1 miliar. Namun keyakinan dan kolaborasi membuat segalanya mungkin. Gedung rampung hanya dalam empat bulan.
“Bayangkan, kantor Bupati berdampingan dengan kantor MUI. Ini bukan kebetulan, tapi pesan kuat: ulama dan umara harus selalu berjalan bersama,” tambahnya.
Tak hanya fisik, Bupati juga menyalakan semangat spiritual melalui program-program keagamaan unggulan. Mulai dari Program Ngaji Diri (Rp1 miliar untuk 1.000 guru ngaji), pembebasan biaya PDAM bagi 100 pesantren, beasiswa untuk santri, bantuan pupuk dan benih, hingga sertifikasi tanah bagi 1.200 keluarga miskin yang tinggal di kawasan hutan.
Ketua MUI Kuningan, KH. Dodo Syarif Hidayatullah, menyebut kehadiran Bupati sebagai sosok pemimpin yang paham jeritan hati ulama. “Beliau bukan hanya membangun gedung, tapi membangun peradaban,” katanya penuh syukur.
Acara orientasi ini sekaligus menjadi ajang penyelarasan visi besar MUI dengan cita-cita “Kuningan Melesat”, Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh.
Bupati Dian menutup dengan kalimat yang menggugah.
“Saya tidak bisa membangun Kuningan sendirian. Saya butuh doa dan bimbingan dari para kiai. Bersama ulama, Kuningan akan melesat bukan hanya di bumi, tapi juga di hati.”Ungkapnya./Red
