Kuningan Angkat Derajat Petani: Apel Nasional Jadi Momentum Perubahan


KUNINGAN, (VOX) – Pemerintah Kabupaten Kuningan kembali menegaskan komitmennya terhadap ketahanan pangan dan pelayanan publik. Melalui Apel Kesadaran Nasional yang berlangsung di Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, Selasa (17/06/2025), Bupati Kuningan H. Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. tak hanya mengajak ASN meneguhkan niat sebagai pelayan rakyat, tetapi juga menyalurkan bantuan nyata kepada para petani.

Sebanyak 41 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) serta 123 ton benih padi unggul diserahkan secara simbolis kepada kelompok tani dari berbagai kecamatan. Bantuan ini akan mendukung lebih dari 4.900 hektare lahan dan menjadi bagian dari kontribusi besar Kuningan dalam program nasional “Seragam untuk Negeri”, dengan capaian 4.930 ton beras.

“Petani bukan lagi sektor pinggiran. Mereka pilar ketahanan bangsa. Maka negara wajib hadir dan memberi dukungan penuh,” tegas Bupati Dian di hadapan ratusan peserta apel yang terdiri dari ASN, camat, kepala desa, perwakilan DPRD, dan perwakilan petani.

Acara ini juga menjadi momen penghormatan kepada Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kuningan, melalui kehadiran H. Taupik, yang mendapat apresiasi langsung dari Bupati atas peran aktifnya dalam memperkuat ketahanan pangan lokal.

Lebih jauh, Bupati menekankan bahwa Apel Kesadaran Nasional bukan seremoni, tetapi refleksi mendalam bagi setiap ASN untuk memperbaiki niat, meneguhkan etos kerja, dan menjalankan tugas dengan orientasi pelayanan, bukan sekadar menggugurkan kewajiban.

Dalam konteks nasional, ia juga menggarisbawahi dukungan dari Menteri Pertanian dan Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong swasembada pangan dengan target 3,5 juta ton cadangan beras nasional.

“Ketahanan pangan bukan hanya soal stok, ini soal kedaulatan, martabat, dan harga diri bangsa. Petani adalah pahlawan yang harus kita jaga, kita bantu, dan kita banggakan,” ujar Bupati menutup pidatonya.

Dengan semangat tersebut, Kuningan membuktikan diri sebagai kabupaten yang tidak hanya serius membangun pertanian, tetapi juga memperjuangkan keadilan dan kebanggaan untuk profesi petani./AS