Wamen Dr. Fajar Riza Ul Haq: SLBN Taruna Mandiri Bukti Nyata Pendidikan untuk Semua


KUNINGAN, (VOX) – Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kuningan, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A., menyampaikan apresiasi mendalam terhadap peran SLBN Taruna Mandiri Kuningan dalam memajukan pendidikan inklusi. Dalam acara bertajuk “Dari SLB untuk Negeri: Vokasi Berdaya, Wujudkan Masa Depan Penuh Karya”, yang di gelar di gedung aula SLBN Taruna Mandiri, Kamis (19/06/2025). Wamen menyebut kiprah sekolah luar biasa ini sebagai simbol kebaikan yang tumbuh dan mengakar dalam masyarakat.

“Saya sangat kagum kepada sosok suami istri yang telah memperjuangkan berdirinya SLBN ini. Mereka bukan hanya mendirikan satu sekolah, tetapi beberapa, dan dengan tulus menyerahkannya kepada negara. Ini adalah niat baik yang selalu menemukan jalan terbaik,” ujar Wamen Fajar.


Tak hanya mengapresiasi pendiri sekolah, Dr. Fajar juga menyoroti dedikasi para guru yang menurutnya merupakan garda terdepan dalam mewujudkan hak pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Ia menegaskan, kemandirian tidak hanya harus dibangun di dalam diri siswa, tetapi juga harus berdampak luas ke masyarakat sekitar.

“Hari ini kami bertemu dengan para guru hebat di SLBN Taruna Mandiri Kuningan. Komitmen mereka luar biasa. Mereka adalah pejuang sejati yang memastikan anak-anak kita yang berkebutuhan khusus tidak tertinggal dan tidak ditinggalkan,” katanya penuh semangat.

Dalam arahannya, Wamen menegaskan bahwa ke depan, Kementerian akan mengurangi materi ajar yang tidak esensial dan lebih menekankan pada pembelajaran kontekstual dan bermakna.

“Anak-anak harus belajar dengan bahagia. Satu materi yang dikuasai secara mendalam jauh lebih berharga daripada banyak materi yang hanya dihafal tanpa makna. Pendidikan bukan hanya tentang intelektual, tapi juga kecerdasan emosional dan sosial,” tegasnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementerian akan mendistribusikan 300 ribu smart book dan perangkat TV berukuran 80 inci ke sekolah-sekolah, termasuk SLB, untuk menunjang pembelajaran interaktif di luar ruang kelas.

Dalam kesempatan itu, Dr. Fajar juga mempromosikan program “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yaitu sebuah gerakan yang mendorong anak-anak untuk membentuk rutinitas positif sejak dini, mulai dari bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, gemar belajar, bermasyarakat, hingga tidur cukup.

“Kita tidak hanya ingin mencetak anak yang pintar, tapi juga sehat secara mental dan sosial. Tantangan pendidikan saat ini bukan hanya soal intelektual, tapi juga tumbuh kembang emosional,” ujarnya.

Dr. Fajar menutup pernyataannya dengan ucapan terima kasih kepada Pemkab Kuningan, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, atas kolaborasi yang nyata dalam menyukseskan program-program nasional.

“Kita ingin memastikan pendidikan yang bermutu benar-benar hadir untuk semua, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Dan Kuningan telah memberi contoh baik akan hal itu,” tutupnya./AS