KUNINGAN, (VOX) — Dalam nuansa penuh semangat persatuan dan cinta tanah air, masyarakat Desa Peusing bersama Pemerintah Desa, Karang Taruna Giat Mandiri, serta seluruh lembaga desa bersatu menggelar rangkaian kegiatan meriah untuk memperingati tiga momentum bersejarah: Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Milangkala Kabupaten Kuningan ke-526, serta Milangkala Desa Peusing ke-340.
Upacara Penuh Khidmat
Perayaan dimulai dengan upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih di lapangan desa. Dengan penuh khidmat, seluruh peserta dari unsur pemerintahan desa, tokoh masyarakat, pemuda, pelajar, hingga warga mengikuti jalannya upacara. Kepala Desa Peusing dalam amanatnya menegaskan pentingnya menjaga persatuan serta melanjutkan semangat gotong-royong yang diwariskan para pahlawan.
“Bendera merah-putih yang kita kibarkan hari ini bukan sekadar simbol, tetapi pengingat atas perjuangan dan pengorbanan. Tugas kita adalah melanjutkan semangat itu dengan membangun desa yang maju, berdaya, dan berbudaya,” tegasnya.
Pawai Budaya Penuh Warna
Selepas upacara, Desa Peusing bergemuruh dengan semarak pawai karnaval budaya. Perwakilan dusun, lembaga desa, pelajar, hingga organisasi masyarakat tampil dengan penuh kreativitas. Kostum adat yang berwarna-warni, kendaraan hias, hingga pertunjukan seni jalanan menghiasi rute utama desa, disambut sorak gembira warga yang memenuhi sepanjang jalan.
Kemeriahan pawai ini bukan hanya pesta rakyat, melainkan juga ajang memperlihatkan kekayaan tradisi yang tetap hidup di tengah arus modernisasi.
Refleksi dan Semangat Kebangsaan
Rangkaian acara ini menjadi wujud nyata persatuan antara semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap budaya lokal. Bagi masyarakat Peusing, perayaan ini adalah momentum untuk merefleksikan perjalanan sejarah bangsa, kabupaten, dan desa, sekaligus pemacu semangat menatap masa depan yang lebih cerah.
Dengan mengusung tema “Bersatu dalam Tradisi, Maju dalam Kreasi”, masyarakat berharap momentum ini dapat mempererat tali silaturahmi antarwarga, memperkuat peran pemuda, dan meneguhkan komitmen bersama dalam membangun Desa Peusing menuju kemajuan yang berdaya saing tanpa meninggalkan akar budaya.
Merah Putih di Hati, Tradisi di Jiwa
Perayaan tiga momentum bersejarah ini mengajarkan bahwa cinta tanah air bukan hanya ditunjukkan dengan mengibarkan bendera, tetapi juga dengan merawat tradisi, menjaga persatuan, serta bersama-sama membangun masa depan. Di Peusing, merah putih berkibar dengan gagah, tradisi tetap hidup, dan semangat gotong-royong terus membara.
.Abu Azzam