KUNINGAN, (VOX) – Polemik dapur yang berdiri di tepi Sungai Cisanggarung akhirnya mendapat tanggapan dari mitra SPPG Putri Pandawa Lima, Awal Husna dari CV Arkara Putra Mayana. Ia menegaskan bahwa pihaknya bukan membangun baru, melainkan menyewa bangunan yang sudah ada sejak lama.
Namun demikian, Awal tidak menampik bahwa dapur yang disewa pihaknya memang berada di kawasan sempadan sungai. Menurutnya, langkah evaluasi akan segera dilakukan dengan menyesuaikan bangunan sesuai aturan yang berlaku. “Bangunan akan disesuaikan dan kawasan sempadan sungai akan disterilkan, tetapi proses ini bertahap karena dapur masih beroperasi,” jelasnya.
Ia menerangkan bahwa proses penyesuaian akan dimulai ketika dapur sedang libur beroperasi. Cara ini dipilih agar pelayanan terhadap masyarakat penerima manfaat tidak terganggu. “Kita manfaatkan waktu libur untuk menyicil membereskan dapur, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Awal juga menyampaikan apresiasi atas kritik yang disampaikan oleh aktivis pemuda di Kadugede. Menurutnya, kritik tersebut justru menjadi bahan masukan berharga agar dapur bisa lebih optimal di kemudian hari. “Kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan aktivis yang peduli, ini akan menjadi koreksi bersama untuk perbaikan,” ungkapnya.
Tak lupa, ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas kegaduhan yang sempat timbul. “Kami mohon maaf kepada masyarakat. Evaluasi akan segera dilakukan tanpa mengganggu aktivitas dapur. Kami berkomitmen agar keberadaan dapur benar-benar bermanfaat sesuai harapan,” tutupnya.
.RedVox