700 Bibit Dibagikan, Desa Muncangela Targetkan Jadi “Desa Alpukat” Pertama di Kuningan
Mei 26, 2025
KUNINGAN, (VOX) – Pemerintah Desa Muncangela, Kecamatan Cipicung, mulai merealisasikan Program Desa Alpukat Tahun 2025 dengan membagikan 700 bibit alpukat kepada warga, Selasa (27/5/2025). Bibit ini ditanam di pekarangan rumah dan lahan kosong desa, sebagai langkah konkret menuju desa berbasis buah unggulan.
Langkah ini tidak hanya bertujuan menghijaukan lingkungan, tetapi juga untuk mendongkrak perekonomian warga.
“Alpukat termasuk komoditas bernilai tinggi dan sangat baik untuk kesehatan. Harganya di tingkat petani bisa mencapai Rp20.000 per kilogram, dan di pasar bisa menembus Rp50.000,” ujar Muhktar Ibnu Thalab, penyuluh sekaligus konsultan program.
Muhktar menambahkan, alpukat sangat cocok untuk ditanam di pekarangan karena tidak memerlukan lahan luas dan memiliki nilai jual yang stabil. Ia juga menyebutkan manfaat alpukat sebagai superfood, terutama untuk diet dan penderita diabetes.
Kepala Desa Muncangela, Enco Carsa, menegaskan program ini merupakan bagian dari visi besar desa dalam memperkuat sektor pertanian dan UMKM. “Kami ingin Muncangela dikenal sebagai desa penghasil alpukat, sekaligus mendukung ekonomi warga lewat pendekatan tanam, petik, olah, jual,” katanya.
Di Muncangela sendiri telah tersedia penangkaran bibit berbagai jenis alpukat seperti Mickey, Aligator, hingga varietas lokal. Program ini dirancang dengan seleksi penerima bibit, mempertimbangkan kesiapan dan komitmen warga dalam merawat tanaman.
Targetnya, dalam 3–4 tahun ke depan pohon-pohon alpukat sudah bisa dipanen rutin hingga dua kali setahun. Pemerintah desa optimistis, Muncangela bisa menjadi pelopor “Desa Alpukat” di Kabupaten Kuningan./AS