Tangan yang Mengusap Duka: Hj. Dian Marina Puspita Sambangi Balita Penderita Hidrosefalus di Cilaja


KUNINGAN, (VOX) – Di balik senyum kecil dan tubuh ringkih seorang balita berusia 4 tahun bernama Alesha Alviona, tersimpan kisah perjuangan seorang ibu dan harapan akan keajaiban. Kamis (3/7/2025), harapan itu seolah menemukan pelita saat Hj. Dian Marina Puspita (DMP), istri Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Dapil Jabar X, H. Rokhmat Ardiyan (HRA), datang mengunjungi rumah mereka di Dusun Kliwon, Desa Cilaja, Kecamatan Kramatmulya.

Dengan didampingi Kepala Desa Cilaja, Diding, Hj. Dian memasuki rumah sederhana itu dan langsung memeluk Alesha yang menderita mikro/hidrosefalus dan cerebral palsy. Momen itu membungkus suasana dengan keharuan. Sang ibu, Eli, tak kuasa membendung air mata saat menceritakan kondisi anaknya.


“Sejak usia tiga bulan matanya tak merespons. Di usia setahun, kami sadar tumbuh kembangnya berbeda. Setelah pemeriksaan, baru kami tahu Alesha mengalami kelainan di otak dan tulang tengkoraknya,” ujar Eli dengan suara bergetar.

Kondisi Alesha jauh dari kata normal lingkar kepala kecil, langit-langit mulut tidak sempurna, kelopak mata tak berfungsi optimal, belum bisa bicara, dan tak mampu duduk. Namun di balik itu, Eli tetap tegar, meyakini bahwa putrinya memiliki hak untuk sembuh, untuk hidup lebih baik.

Kedatangan Hj. Dian bukan sekadar formalitas, tetapi membawa secercah harapan. Ia menyerahkan bantuan kebutuhan harian dan dukungan biaya pengobatan, serta berjanji akan memfasilitasi pengobatan lebih lanjut bagi Alesha.

“Kami tidak datang hanya untuk melihat, tapi ingin menjadi bagian dari perjuangan Ibu Eli. Kami akan bantu ikhtiarkan agar Alesha mendapat perawatan yang layak. Ini bagian dari komitmen saya dan suami, H. Rokhmat Ardiyan, dalam mendampingi masyarakat yang membutuhkan, terutama anak-anak dengan kondisi khusus,” ucap Hj. Dian.

Ia juga menegaskan pentingnya pemeriksaan medis lanjutan dan keterlibatan berbagai pihak agar Alesha bisa mendapat pengobatan berkelanjutan. Menurutnya, negara dan masyarakat harus hadir bagi mereka yang kerap luput dari perhatian.

“Setiap anak adalah amanah dan pantas untuk diperjuangkan. Kita tidak boleh membiarkan seorang ibu berjuang sendiri menghadapi beban seberat ini,” tambahnya.

Kepala Desa Cilaja, Diding, turut memberikan apresiasi dan harapan. Ia menyampaikan terima kasih atas perhatian Hj. Dian dan berharap hal ini menggugah kepedulian lebih luas dari masyarakat maupun pemerintah daerah.

“Kehadiran Ibu Dian adalah bentuk nyata kasih sayang. Kami, dari pihak desa, juga akan terus berupaya mendampingi keluarga Alesha dalam proses penyembuhan,” katanya.

Kisah Alesha mungkin hanya satu dari banyak anak yang hidup dalam keterbatasan, namun berkat kehadiran orang-orang yang peduli, perjuangan itu tidak lagi sunyi. Dari Desa Cilaja, suara harapan kini menggema: bahwa setiap anak layak diperjuangkan, dan setiap kebaikan, sekecil apapun, adalah cahaya bagi mereka yang terpuruk dalam gelap./Red