Bukan Sekedar Bantuan, Ini Investasi Masa Depan: Pemkab Kuningan Salurkan Pangan Bergizi untuk 120 Keluarga di Garawangi


KUNINGAN, (VOX) – Di tengah isu stunting yang masih membayangi generasi muda, Pemerintah Kabupaten Kuningan kembali mengambil langkah proaktif. Rabu (2/7/2025), sebanyak 120 Rumah Tangga Sasaran (RTS) dari Desa Garawangi, Sukamulya, dan Mekarmulya menerima paket bantuan pangan bergizi yang disalurkan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Bukan sekedar bantuan, paket yang dibagikan ini merupakan strategi nyata untuk membangun fondasi generasi unggul Kuningan. Setiap keluarga menerima 5 kilogram beras, 6 butir telur, 1 ekor ayam, minyak goreng, dan susu, rangkaian bahan pangan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, menyusui, serta anak-anak balita.

Turun langsung menyerahkan bantuan, Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar menyampaikan pesan menyentuh namun tegas.

“Kita sering berbicara soal pembangunan fisik jalan, jembatan, dan gedung. Tapi jangan lupa, pembangunan paling fundamental adalah memastikan anak-anak kita mendapat makanan bergizi sejak dalam kandungan. Inilah investasi sejati.”Ungkapnya.

Dalam suasana penuh kehangatan di Balai Desa Garawangi, Bupati Dian juga mengingatkan para ibu untuk menjadi agen perubahan dalam keluarga.

“Negara hadir, tetapi peran ibu tetap yang utama. Asupan gizi hari ini menentukan masa depan bangsa,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dr. Wahyu Hidayah, menjelaskan bahwa penyaluran ini merupakan tindak lanjut dari Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) 2025 adalah sebuah sistem pemetaan wilayah rawan pangan dan gizi yang memastikan program bantuan lebih presisi, tepat sasaran, dan berdampak langsung.

“Dengan data SKPG, kami tahu siapa yang butuh, di mana lokasinya, dan apa yang paling dibutuhkan. Ini bukan program karitatif, tapi upaya membangun ketahanan pangan dari hulu,” ujarnya.

Tak ketinggalan, Kepala Desa Garawangi Haswidi menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kuningan yang disebutnya konsisten mengawal persoalan gizi masyarakat.

“Kami di desa tidak bisa sendiri. Dengan sinergi antara pemerintah daerah, desa, puskesmas, dan warga, kami yakin angka stunting bisa ditekan hingga nol.”Ujar Haswidi.

Langkah ini menunjukkan bahwa Pemkab Kuningan tak hanya hadir dalam seremoni, tapi hadir dalam kehidupan. Ketika bantuan pangan dibarengi dengan kesadaran dan edukasi, yang dibangun bukan hanya perut yang kenyang tapi masa depan yang gemilang./Red