Post ADS 1
Post ADS 1

Diduga Keracunan MBG Terjadi di SMAN 1 Luragung, Satu Ambulans Terlihat di Lokasi

Ambulan terparkir di SMAN 1 Luragung/ sc : net

KUNINGAN, (VOX) – Dugaan kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik. Insiden tersebut diduga terjadi di SMAN 1 Luragung, Kabupaten Kuningan, Jumat (3/10/2025). Kejadian ini memicu kekhawatiran masyarakat serta orang tua siswa.


Menurut informasi yang dihimpun, sejumlah siswa di SMAN 1 Luragung menunjukkan gejala tidak nyaman usai menyantap hidangan MBG. Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kepala Sekolah SMAN 1 Luragung, Drs. H. Suleha, M.M.Pd., membenarkan adanya kejadian tersebut.


“Ia, ada gejala dan sekarang sedang ditangani,” ujarnya singkat. Namun, belum selesai memberikan keterangan, telepon yang bersangkutan tiba-tiba terputus.


Pantauan tim media di lokasi, terlihat satu unit mobil ambulans telah terparkir di dalam area sekolah. Suasana di sekitar sekolah terlihat tegang, dengan beberapa siswa tampak berkumpul dekat ambulans sambil menunggu informasi lebih lanjut.


Tim Pendamping Keluarga (TPK) Desa Lebakwangi turut hadir memberikan bantuan kepada Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Luragung.


Vox media juga mendapat kiriman foto yang memperlihatkan beberapa siswa sedang mendapat perawatan, disertai keterangan bahwa lokasi tersebut adalah Puskesmas Luragung. Namun, kebenaran informasi tersebut belum dapat dikonfirmasi secara resmi.


Berdasarkan pantauan awal, diduga ada sekitar 20 siswa lainnya yang mengalami gejala berupa Buang Air Besar (BAB) tidak normal, meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai jumlah pasti korban dan kondisi mereka.


Vox media juga berupaya menghubungi Koordinator Wilayah (Korwil) SPPI untuk meminta konfirmasi terkait kejadian ini. Namun hingga berita ini diturunkan, panggilan telepon belum diangkat, sehingga belum ada pernyataan resmi dari pihak tersebut.


Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pihak sekolah maupun Satgas MBG mengenai jumlah siswa yang terdampak maupun tingkat keparahan gejala. Fenomena ini menambah catatan kontroversial seputar pelaksanaan program MBG di sejumlah dapur di Kabupaten Kuningan. Sebelumnya, sejumlah laporan serupa pernah muncul dari beberapa kabupaten lain, yang memicu kekhawatiran akan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan dalam program tersebut.


Vox media masih menunggu tanggapan resmi dari Satgas MBG terkait insiden ini. Pihak sekolah maupun Satgas MBG diharapkan segera memberikan penjelasan agar publik mendapatkan informasi yang jelas dan akurat.


Insiden ini kembali membuka diskusi publik mengenai pentingnya pengawasan dan transparansi pelaksanaan program MBG. Masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan keamanan makanan di sekolah dapat lebih diperketat.


.RedVox

banner