KUNINGAN, (VOX) – Ketegangan sengketa lahan di kawasan wisata Tenjo Laut, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, semakin memanas. Kamis (2/10/2025) sore, sejumlah spanduk peringatan dipasang di jalur utama menuju lokasi wisata oleh pihak pemilik tanah. Isinya menegaskan hak kepemilikan sekaligus ancaman penutupan akses bila pemerintah daerah tak kunjung memberi kepastian hukum.
Langkah itu ditempuh setelah tenggat 3 x 24 jam yang diberikan kepada Pemkab Kuningan berakhir tanpa hasil. Kuasa pemilik lahan, Abidin, SE, mengatakan bahwa status tanah tidak lagi bisa diperdebatkan karena sudah diputuskan dalam musyawarah resmi pada 26 Juni 2025, dengan kehadiran perwakilan BPN dan pejabat daerah. Lahan atas nama Irene Lie tersebut sah tercatat sebagai milik pribadi.
“Sudah kami tegaskan dari awal, kalau tidak ada kejelasan dalam batas waktu yang kami berikan, maka kami portal. Sampai hari ini tidak ada komunikasi apa pun dari pihak terkait,” ucap Abidin.
Di lapangan, Ano, orang yang ditunjuk untuk menjalankan instruksi pemilik, menyebutkan bahwa pemortalan akan dilakukan di dua titik. Portal bagian atas bersifat sementara dan hanya bisa dilalui warga sekitar, petani, dan peternak yang berkepentingan langsung. Sedangkan di bagian bawah, yang berbatasan dengan lahan pemerintah daerah, akan ditutup permanen dengan pengecoran pada Jumat (3/10/2025).
Abidin menegaskan bahwa tindakan ini bukan bentuk konfrontasi, melainkan penegakan hak hukum. Ia tetap membuka ruang dialog, tetapi meminta pemerintah menempuh jalur hukum resmi bila merasa tanah itu milik Pemda. “Kalau memang yakin, gugat saja BPN ke PTUN. Jangan biarkan statusnya menggantung,” tegasnya.
Pantauan di lokasi, material seperti semen, besi, dan pasir sudah disiapkan. Area yang akan diportal pun ditandai dengan kayu dan pita pembatas, tanda bahwa pekerjaan segera dimulai. Pihak pemilik memastikan semua langkah telah dikoordinasikan dengan aparat setempat agar proses berjalan tertib.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Kuningan. Namun kabar yang beredar menyebut sejumlah pejabat tengah melakukan rapat untuk menentukan langkah menghadapi perkembangan terbaru ini.
.RedVox