Post ADS 1
Post ADS 1

Klarifikasi SPPG Cigadung, Jam Kerja Relawan Maksimal 8 Jam Tidak Ada Lembur


KUNINGAN, (VOX) – Menyusul adanya pemberitaan terkait keluhan jam kerja di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, pihak pengelola akhirnya memberikan klarifikasi resmi.


Rena, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), menegaskan bahwa isu mengenai jam kerja yang disebut melebihi delapan jam tidak sepenuhnya benar. Ia menjelaskan, pengaturan jam kerja di dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) telah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.


“Jam kerja para relawan tidak pernah lebih dari 8 jam. Kalau sudah selesai lebih cepat, mereka bisa pulang. Jadi, tidak benar kalau harus sampai bekerja 11 jam,” ujar Rena, Jumat (26/9/2025).


Rena menambahkan, tidak ada praktik lembur atau overtime di dapur MBG. Konsep kerja yang diterapkan berbasis kerelawanan, bukan hubungan kerja formal.


“Tidak pernah ada overtime. Relawan datang sesuai jadwal, membantu, dan pulang jika selesai. Jadi, istilah lembur tidak berlaku,” jelasnya.


Terkait perlindungan sosial, Rena menyebut bahwa para relawan sudah didaftarkan dalam program BPJS. Hal ini untuk memastikan adanya jaminan dasar bila terjadi risiko selama mereka bertugas.


“Kami tetap mengutamakan keselamatan relawan. BPJS sudah dipenuhi, sehingga jika ada risiko, mereka tetap terlindungi,” ungkapnya.


Pernyataan Rena turut diperkuat oleh salah seorang relawan, Hanan. Ia mengaku tidak pernah merasakan jam kerja berlebihan maupun adanya persoalan lembur.


“Saya merasa nyaman di sini. Jam kerja wajar, tidak pernah ada lembur. Kalau sudah selesai, ya pulang. Suasananya juga enak,” tuturnya.


Relawan lain juga menyampaikan hal serupa. Menurut mereka, keterlibatan di dapur MBG lebih dimaknai sebagai bentuk kontribusi sosial dalam mendukung program pemerintah, bukan sekadar pekerjaan rutin.


Klarifikasi ini sekaligus menegaskan peran SPPI sebagai bagian dari inisiatif Presiden dalam memastikan jalannya Program MBG sesuai aturan di daerah. Rena menutup dengan menyampaikan bahwa komunikasi terbuka akan terus dijaga agar tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan.


.RedVox

banner