KUNINGAN, (VOX) – Empat bersaudara yatim piatu di Dusun 2, Desa Timbang, Kecamatan Cigandamekar, masih berjuang menyelesaikan rumah sederhana yang dibangun secara gotong royong bersama warga. Namun, keterbatasan biaya dan musibah yang menimpa ipar mereka sang tulang punggung keluarga yang mengalami patah tulang kaki akibat kecelakaan membuat penyelesaian rumah itu terhambat.
Di tengah kondisi penuh keprihatinan itu, Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Kabupaten Kuningan, Ela Helayati, hadir memberikan perhatian dan dukungan, Rabu (3/9/2025). Kehadiran Bunda Ela, sapaan akrab istri Bupati Kuningan, bukan hanya silaturahmi, tetapi juga membawa bantuan berupa bingkisan serta material bangunan 100 lembar plafon dan 35 lembar GRC untuk mendukung perbaikan rumah.
“Bantuan ini memang tidak seberapa, tetapi mudah-mudahan bisa meringankan beban keluarga dan mempercepat perbaikan rumah,” ujarnya dengan penuh empati.
Komitmen Pendidikan dan Harapan Baru
Selain bantuan material, Bunda Ela juga berkomitmen mendukung pendidikan salah satu anak, Maulana, melalui program Paket C. “Maulana harus tetap sekolah. Pendidikan sangat penting agar masa depan anak-anak ini lebih baik,” tegasnya.
Momen tersebut berlangsung penuh haru. Maulana, dengan suara bergetar, menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Terima kasih Ibu atas perhatian dan bantuan yang Ibu berikan. Semoga Allah SWT selalu melindungi, dan membalas semua kebaikan Ibu,” ungkapnya.
Ungkapan tulus itu membuat warga yang hadir ikut larut dalam suasana emosional. Bagi keluarga yatim piatu itu, bantuan yang diterima bukan sekadar materi, melainkan simbol kepedulian yang menumbuhkan harapan baru.
Apresiasi Warga dan Pesan Kemanusiaan
Ketua RT setempat, Meno, mengapresiasi kepedulian tersebut. “Kehadiran Bunda Ela menjadi penguat semangat, bukan hanya bagi keluarga ini, tetapi juga bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Peristiwa ini seakan menegaskan bahwa kepedulian seorang pemimpin tak melulu tentang program besar atau kebijakan struktural. Kadang, sebuah sentuhan hati yang sederhana mampu memberi arti mendalam dan menyalakan semangat hidup mereka yang sedang berjuang.
Doa dari Maulana menjadi pengingat: perhatian yang tulus dan aksi nyata adalah energi yang mampu menumbuhkan harapan di tengah keterbatasan.
.Red