KUNINGAN, (VOX) – Suasana Car Free Day (CFD) di Taman Kota Kuningan kembali tercoreng oleh aksi dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum preman, Minggu (28/9). Rekaman warganet yang beredar di instagram Kuningan Religi memperlihatkan dua orang berbeda lokasi melakukan pungutan kepada para pedagang.
Preman pertama tampak mengenakan celana loreng. Sosok ini disebut-sebut warganet sebagai orang yang sudah tidak asing, bahkan kabarnya pernah diamankan aparat kepolisian yang juga seorang pegawai pemerintahan.
Sementara itu, preman kedua yang disebut sebagai wajah baru sempat terlibat adu mulut dengan salah seorang pedagang. Ironisnya, aksi itu terjadi tepat di depan Pos Polisi Taman Kota. Pedagang menolak memberikan uang karena tidak ada bukti retribusi resmi. Saat meninggalkan lokasi dengan menumpang angkot 02, preman itu malah menantang, “Laporkan saja.” Seorang pedagang perempuan pun membalas, “Akan dilaporkan!” seolah hukum tidak lagi berarti bagi para pelaku premanisme ini.
Padahal, sehari sebelumnya baru saja ada aduan dari komunitas pedagang dokar (Perdokar) terkait praktik serupa. Hal ini semakin menambah keresahan pelaku UMKM yang tengah berjuang mencari nafkah di tengah kondisi ekonomi sulit.
Salah satu pedagang menduga para pelaku berkomplot melakukan pungli. Ia berharap Pemkab Kuningan dan Aparat Penegak Hukum (APH) segera turun tangan menertibkan aksi premanisme di wilayah kota, khususnya di kawasan CFD yang seharusnya menjadi ruang aman, nyaman, dan bebas pungutan liar bagi masyarakat.
.RedVox
.jpg)
.jpg)
