Rama Sepuh Paseban Kuningan Wafat, Ismah: Masyarakat Kehilangan Penjaga Spiritualitas dan Tradisi


KUNINGAN, (VOX) – Kabar duka menyelimuti Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Rama Sepuh Paseban, sosok kharismatik yang menjadi penjaga spiritualitas dan budaya Sunda, tutup usia pada Kamis pagi (16/05/2025). Beliau menghembuskan napas terakhir dalam usia senja, meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat adat dan para pemerhati budaya di Tanah Pasundan.

Dikenal sebagai figur sentral di kawasan Paseban Tri Panca Tunggal, Kelurahan Cigugur, Rama Sepuh bukan sekedar pemimpin spiritual, tapi juga simbol kearifan lokal yang membumi. Kehadirannya selama ini menjadi panutan dalam menjaga harmoni antara manusia, alam, dan nilai-nilai leluhur.

"Kepergian beliau seperti kehilangan pelita dalam gelap. Rama Sepuh adalah cahaya senyap yang membimbing banyak orang dengan laku hidup yang penuh makna," ungkap Ismah Winartono, aktivis budaya yang sangat mengagumi beliau.

Menurut Ismah, sosok Rama Sepuh tak hanya dihormati di kalangan lokal, tetapi juga dikenal luas dalam berbagai forum spiritual dan kebudayaan di tingkat nasional. Ajaran beliau menekankan pentingnya cinta tanah air, ketulusan dalam laku hidup, serta keseimbangan dengan alam sebagai jalan spiritual sejati.

"Warisan beliau bukan sekadar kata-kata, tapi keteladanan nyata. Kami belajar dari kesahajaan dan kebijaksanaan yang ia tunjukkan setiap hari," kata Ismah penuh haru.

Wafatnya Rama Sepuh bukan hanya kehilangan seorang tokoh, tapi juga penjaga nilai-nilai luhur yang menjadi penyangga identitas budaya masyarakat Cigugur dan sekitarnya.

Meski secara fisik telah tiada, spirit dan ajaran Rama Sepuh diyakini akan terus hidup, menembus ruang dan waktu melalui generasi penerus.

"Ini bukan akhir, tapi awal dari tanggung jawab kita semua untuk menjaga dan meneruskan nilai-nilai yang telah beliau tanam. Rama Sepuh telah menanam benih, kini tugas kita menyirami dan merawatnya," pungkas Ismah./Red