SURAKARTA, (VOX) — Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Super Tbk Kabupaten Kuningan, Abas Yusuf, menyoroti pentingnya penataan kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang lebih terkonsep dan menarik, menyusul polemik yang masih bergulir terkait pengelolaan kawasan Pusat Perbelanjaan Rakyat (Puspa) di Kuningan.
Di sela-sela kehadirannya dalam Kongres Partai Super yang digelar di Kota Surakarta, Abas menyempatkan diri mengunjungi salah satu pusat kuliner yang dikelola rapi dan bersih. Kunjungannya itu bukan tanpa maksud. Ia mencari inspirasi untuk menjawab persoalan di Puspa Kuningan yang hingga kini masih menjadi perdebatan antara pedagang dan pemerintah daerah.
“Kalau melihat Surakarta, penataan PKL-nya bisa jadi contoh. Lokasi parkir jelas, lapak pedagang diseragamkan dan rapi berjajar, area makan ditata bersih, dan semuanya tetap menjaga estetika. Hasilnya, masyarakat nyaman, ekonomi bergerak,” ujar Abas.
Ia menekankan bahwa relokasi saja tidak cukup. Menurutnya, pemindahan PKL harus dibarengi dengan konsep penataan yang matang dan berorientasi pada kenyamanan pengunjung serta daya tarik visual.
“Jangan cuma dipindah. Penataan adalah kunci. Apalagi sekarang zaman media sosial. Tempat yang instagramable dan estetik itu lebih cepat menarik massa, khususnya generasi milenial dan Gen Z. Ini potensi besar yang jangan diabaikan,” lanjutnya.
Abas berharap, ke depan Pemkab Kuningan bisa menjadikan Surakarta dan kota lainnya sebagai referensi dalam membenahi kawasan Puspa, bukan semata-mata untuk menyelesaikan masalah, tetapi sekaligus mengangkat wajah UMKM dan pariwisata lokal.
“Kalau ditata serius, PKL bisa jadi wajah baru ekonomi rakyat. Bukan masalah yang dipinggirkan, tapi aset yang diberdayakan,” pungkasnya.
.AA