Post ADS 1
Post ADS 1

GP Ansor Kuningan: Sampaikan Aspirasi dengan Damai, Jaga Persatuan Bangsa


KUNINGAN, (VOX) – Menyikapi maraknya aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Kuningan yang sempat ricuh hingga melukai aparat kepolisian, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Kuningan menyampaikan sikapnya.


Ketua PC GP Ansor Kuningan, Cak Imin menegaskan bahwa menyampaikan aspirasi adalah hak konstitusional warga negara, termasuk mahasiswa. Namun, ia mengingatkan bahwa aksi harus dilakukan secara tertib, damai, dan tidak anarkis.


“Aspirasi mahasiswa adalah bagian penting dari dinamika demokrasi. Tapi jangan sampai perjuangan yang luhur itu tercoreng oleh tindakan merusak, melukai, atau memecah belah. Yang kita butuhkan adalah dialog, bukan benturan,” ujar Cak Imin.


Senada dengan itu, Sekretaris PC GP Ansor Kuningan, M. Apip Firmansyah, menyampaikan bahwa Ansor siap menjadi jembatan komunikasi antara mahasiswa, aparat, dan pemerintah daerah.

“Mahasiswa adalah aset bangsa, polisi adalah pengayom masyarakat, dan pemerintah adalah pelayan rakyat. Semua harus duduk bersama, bukan saling berhadapan,” katanya.


Kasatkorcab Banser Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menambahkan bahwa Banser akan selalu hadir di tengah masyarakat untuk menjaga kondusivitas, ukhuwah, dan keamanan sosial.

“Banser bukan hanya barisan pengaman organisasi, tetapi juga penjaga kedamaian. Kami ingin Kuningan tetap teduh, sejuk, dan tidak terprovokasi,” tegasnya.


GP Ansor Kuningan juga menegaskan bahwa sikap ini sejalan dengan seruan PBNU dan Pimpinan Pusat GP Ansor, yaitu:


1. Aspirasi adalah hak konstitusi, tetapi harus disampaikan secara tertib, damai, dan bermartabat, tanpa anarkisme dan tanpa merugikan sesama.


2. Aparat diharapkan mengedepankan sikap sabar, persuasif, dan bijaksana dalam menghadapi masyarakat yang menyampaikan pendapat.


3. Elit politik dan DPR diminta tidak abai, serta harus menunjukkan empati dengan menghadirkan solusi konkret bagi kesulitan rakyat.


4. Semua elemen bangsa, termasuk keluarga besar NU dan Ansor, wajib menenangkan suasana dan menghindari provokasi yang bisa menimbulkan perpecahan.


5. Demokrasi sejati bukan hanya tentang kebebasan bersuara, melainkan juga tentang tanggung jawab moral dalam menjaga persatuan dan kondusivitas bersama.


Di akhir pernyataannya, GP Ansor Kuningan menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya almarhum Affan Kurniawan dalam aksi demo di Jakarta.


“Kami berdoa semoga almarhum husnul khatimah, keluarga diberi ketabahan, dan bangsa ini semakin dewasa dalam berdemokrasi. Mari kita rawat demokrasi dengan kepala dingin, hati lapang, dan semangat persatuan,” pungkas Cak Imin.


PC GP ANSOR 

KABUPATEN KUNINGAN

banner