LKM Unisa 2025 Resmi Ditutup: Cetak Pemimpin Kolaboratif dan Inklusif untuk Masa Depan



KUNINGAN, (VOX) – Sebanyak 123 mahasiswa dari berbagai program studi di Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan resmi menuntaskan kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) 2025, yang ditutup secara resmi pada Senin (12/05/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Kepemimpinan Kolaboratif untuk Organisasi yang Progresif dan Inklusif”.

Penutupan acara dihadiri oleh Wakil Rektor II Unisa, Dr. Iim Suryahim, S.Si., M.Pd.I., Kepala Bagian Kemahasiswaan, Jaka Vikrian, S.Pd., M.Pd., Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Reza Ardiyansah, serta Ketua Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Aulya Dhita Permata.



Dalam sambutannya, Presiden Mahasiswa Unisa menegaskan bahwa LKM bukanlah sekadar formalitas, melainkan ruang pembelajaran yang penting bagi mahasiswa untuk mengasah kepemimpinan. 

“Menjadi pemimpin tidak harus menunggu jabatan. Ini soal bagaimana kita mampu memimpin diri sendiri, berpikir kritis, dan bertindak bijak dalam kehidupan kampus,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Kabag Kemahasiswaan, Jaka Vikrian. Ia menekankan bahwa LKM bukanlah syarat kelulusan, melainkan kelanjutan dari tradisi diskursus organisasi kampus. 

“Materi dalam LKM memang padat, tapi esensinya adalah menjadi pemantik agar mahasiswa mampu memperdalam secara mandiri, terutama soal kepemimpinan yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor II, Dr. Iim Suryahim menyebut LKM sebagai “kawah candradimuka” bagi calon pemimpin muda Unisa. 

“Setiap mahasiswa adalah pemimpin. Kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitar,” ungkapnya.

Ia juga berpesan agar mahasiswa tidak mudah menyerah saat menghadapi kegagalan. 

“Generasi milenial katanya jago digital, tapi jangan sampai lemah mental. Jadikan kegagalan sebagai cambuk untuk bangkit dan melangkah lebih kuat,” tambahnya.

Kegiatan LKM ini diharapkan mampu mencetak kader-kader mahasiswa yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan kuat secara spiritual untuk membawa kemajuan bagi kampus, masyarakat, dan bangsa./AS