KUNINGAN, (VOX) – Rahayu Saraswati Djojohadikusumo resmi mengundurkan diri dari DPR RI periode 2024–2029. Keputusan itu ia sampaikan melalui video di akun Instagram pribadinya, Rabu (10/9/2025), setelah pernyataannya di sebuah podcast lama kembali viral dan menuai kritik.
Permintaan Maaf dan Keberanian Mundur
Dalam pernyataannya, Rahayu menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf kepada publik, khususnya generasi muda dan pelaku usaha yang merasa tersinggung. Ia menegaskan pengunduran dirinya kepada Fraksi Partai Gerindra, seraya berharap tetap dapat menuntaskan satu tugas terakhir, pengesahan RUU Kepariwisataan.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk budaya malu yang kian jarang ditemui di politik Indonesia. Rahayu memilih mundur, bukan bertahan, sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada masyarakat.
Apresiasi dari Partai
Keputusan Rahayu mendapat respon positif dari Partai Gerindra. Akun resmi partai turut merepost unggahan apresiasi yang menyebut dirinya sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan isu kemanusiaan dan serius bersuara bagi perempuan serta generasi muda.
“Kini, meskipun telah mengundurkan diri dari keanggotaan DPR RI, dedikasinya tetap menjadi teladan bagi banyak orang. Perjuangan Ibu adalah bukti bahwa suara keberanian mampu membuka jalan perubahan,” demikian salah satu kutipan yang diunggah.
Peringatan bagi Wakil Rakyat
Mundur dengan rasa malu adalah bentuk akuntabilitas yang sederhana namun bermakna, ygmenjaga marwah lembaga di atas kepentingan pribadi. Bagi masyarakat Kuningan, langkah Rahayu menjadi pengingat sekaligus peringatan. Sebab, di saat ada wakil rakyat yang berani mundur karena malu, ada politisi yang diduga dari dapil Kuningan yang justru dipertanyakan sikap dan kelayakannya setelah belakangan ini masyarakat mulai mengetahui jika yang bersangkutan juga ikut berjoged di belakang eko patrio.
.Red